Senin, 30 Agustus 2010

LAKI-LAKI HUJAN

LAKI-LAKI HUJAN
Hari ini suasana kelas terasa begitu membosankan tak sedikitpun kenyamanan tercipta di ruangan ini… hanya wajah-wajah yang mulai lusuh yang Nampak di ruangan yang tak begitu luas ini…
Rasa lelah dan kantuk mulai menghiasi wajah-wajah mereka… ntahlah meskipun mereka hanya duduk dan terdiam dikursi yang meskipun posisinya sudah tak beraturan lagi….
Tapi… begitu banyak tingkah polah yang muncul di dalam ruangan ini….
Ada yang hanya diam dengan tatapan kosongnya… ada juga yang sibuk memainkan Hp-nya dan jari-jari mereka tak henti-henti menari dengan menghasilkan berbagai kata yang berubah menjadi untaian-untaian kalimat yang mulai muncul di layar Hp…. Dan bahkan ada yang tertidur pulas… padahal dia duduk di barisan paling depan…
Ntah apa yang ada di dalam benak dan fiqiran mereka… yang seolah tak memperdulikan seorang dosen yang sedari tadi menjelaskan tentang materi “ngaler-ngidul” ….
Dan aku termasuk kedalam golongan yang tak memperdulikan keberadaan sang dosen… ntahlah aku tak pernah bisa fokus dalam mata kuliah ini…
Aku merasa raga ku ada di ruangan ini… tapi jiwaku ntah berkelana kemana… yang seiring dengan mataku yang melihat keluar jendela….
Ada suatu ketenangan yang aku dapatkan diluar sana…
Ada barisan gedung perkuliahan yang menjelang senja mulai nampak kosong… tak seperti biasanya… di gedung itu saat ini tak ada lagi tawa dan kerumunan orang,,, semua terlihat sepi dan kosong….
Di luar sana rintik-rintik hujan membuat mata ku tak hentinya melihat tetesan air yang perlahan mulai jatuh… rintik hujan yang begitu teratur turun seolah ada yang memberi komando agar mereka terlihat begitu indah menari di terpa angin….
Aku merasa detik-demi detikpun terasa begitu lama dan membosankan…
Tapi hujan diluar sana cukup menghibur ku yang tengah terkena virus suntuk…
Tiba-tiba mataku tertuju pada bayangan di balik rintik hujan… ntah lah tak begitu jelas terlihat… samar-samar di terpa rintik-rintik hujan yang semakin lama makin membesar…
Ntah mengapa aku tak hentinya memperhatikan seseorang di balik rintik hujan itu… yang sesekali berlari kecil untuk menghindari hujan… dan akhirnya dia berhenti disalah satu sudut kampus…
Dia hanya terlihat duduk terdiam dan sesekali melihat jam di tangannya… mungkin untuk menyingkirkan rasa dingin yang menyelusup sampai ketulang belakang ia sepertinya memesan secangkir kopi panas di salah satu sudut kampus itu yang memang kebetulan juga sebuah kantin kecil… sesekali laki-laki itu meneguk kopi sedikit demi sedikit…
Seiring dengan hujan yang semakin merajai… dan membuat laki-laki itu terdiam tertahan hujan…
***
Bandung akhir- akhir ini terus diguyur hujan, dan aku selalu menikmati tetes demi tetes rintik hujan. Hari ini aku melihat bayangan di balik rintik hujan lagi. Sesekali aku mengkerutkan keningku mencoba menerka-nerka siapa laki-laki di balik hujan itu, eehmmm.. sepertinya laki-laki itu pernah ku lihat sebelumnya. Namun aku tak pernah mengetahui siapa dia sebenarnya. Meskipun aku tak dapat menyapanya namun aku masih bisa melihatnya dari kejauhan. Dari sebrang jalan aku dapat melihatnya tengah asyik mengepulkan asap rokok sembari mereguk kopi hitamnya. Wajahnya samar tak jelas terlihat ditambah hilir mudik kendaraan menghalaingi pandanganku terhadapnya.
Ketika aku tengah asik mengaduk-aduk gelas minuman ku, dan mataku tak sanggup menjangkau sudut demi sudut warung kopi itu aku tak dapat menemukan laki-laki itu. Laki-laki itu pun hilang dibalik hujan.
Sepanjang perjalanan dari kampus otak ku tak henti-hentinya berfikir siapakah laki-laki itu… penasaran ku dibuatnya..
***
Hujan masih mengguyur kota Bandung, hari ini aku lupa membawa payung hijau muda ku padahal si hijau tak pernah absen menemaniku saat rintik-rintik hujan menerpa tubuhku. Akhirnya aku harus menunggu hujan reda di pos satpam yah lumayan basah kuyup tubuhku kali ini menggigil ku dibuatnya. Sesekali aku menguap karena kantuk menyerang mataku terasa berat untuk ku buka.
Aku melihat bayangan itu kembali, namun bayangan itu seperti hendak menghampiriku perlahan namun pasti dia mendekatku, ku gosok-gosokan mataku mungkin aku salah lihat atau mungkin ini hanya fikiranku saja. Namun tiba-tiba terdengar suara lembut di balik derasnya hujan. “maaf bisa geser sedikit” oyah silahkan jawabku. Lalu dia menjawab “terima kasih” saat akan ku jawab mataku terbebelalak melihat seseorang di sampingku dengan perawakan cukup tinggi berkulit sawo matang dan bersorot mata tajam, rasanya aku tak bisa memalingkan pandanganku terhadapnya. Sampai laki-laki itupun sepertinya risih dan dia berkata “maaf ada apa yah?” eeemmmhhh dengan suara tertahan di ternggorokan enggak apa-apa cuma sepertinya aaaakkuuu pernah meliat kamu sebelumnya. “oyah ..dimana ?” duh dimana yah aku juga lupa tapi sepertinya kita sering ketemu kok. Dia hanya membalas dengan senyuman.
Aku melihat ada kegelisaan dari raut wajahnya sesekali ia melihat handphonenya. Berulang-ulang ia melakukannya sampai ia berkata “aku duluan yah” aku hanya menganggukan kepala tanpa sempat bertanya siapa namanya. Selangka-demi selangkah ia berlalu dibalik rintik-rintik hujan, semakin jauh bayangannya pun tak terlihat lagi.
Semoga esok hujan turun kembali………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar